Pages

Rabu, 21 September 2011

pentingnya meningkatkan iman


    Iman, sudah menjadi fitrah manusia dan telah dimilikis semenjak bayi masih dalam kandungan ibunya, sementara taqwa adalah prediket yang berhasil diraih manusia yang sukses dalam menjalankan segenap amalan yang dituntunkan sepanjang Ramadan.

    Selaku orang yang berstasus muslim yang telah mencapai prediket taqwa, dengan tibanya Syawal, menurut Hamidi, sepantasnyalah kita berupaya meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah sebagai penguasa alam semesta. Kita juga dituntut untuk bisa meningkatkan amal saleh. Hanya amal saleh itulah yang bisa menemani umat manusia di akhirat kelak. Umat Islam yang telah sukses menunaikan ibadah-ibadah Ramadan, sejak Syawal ini juga dituntut untuk bisa meningkatkan ilmu pengetahuan guna mempermantap iman dan amal.
Kebih jauh dari itu, umat Islam yang telah meraih prediket taqwa karena sukses menunaikan ibadah-ibadah Ramadan, pada Syawal ini juga dituntut agar bisa meningkatkan akhlak. Hanya akhlak mulialah yang bisa membekali umat manusia untuk sukses dalam menjalani hidup dan membina pergaulan dengan benar. Sebagai umat Islam, diharapkan kita bisa pula meningkatkan prsatuan dan ukhuwwah Islamiyah.

    Kalau sepanjang Ramadan kita dengan ‘ringan’ saja dapat menunaikan salat wajib lima waktu secara berjamaah di masjid dan musala, maka prilaku ubudiyah sebaik itu, mestinya bisa kita pertahankan pada Syawal dan bulan-bulan mendatang yang akan kita lewti. Percuma kita telah berusaha keras sepanjang Ramadan, tapi ketika Syawal tiba, kita justru kembali lagi ke perbuatan tercela dan bergelimang dosa. Bulan peningkatan kualitas iman taqwa yang didapat, tetapi justru kian mencelakakan diri.
Dewasa ini, umat Islam disebut-sebut berada pada posisi yang memprihatinkan di level pergaulan internasional. Di Indonesia saja yang penduduknya mayoritas beragama Islam, ajaran ini justru kerap jadi korban diskriminasi. Ternyata banyak juga umat Islam di negara ini yang jadi musang berbulu ayam. Katanya dia beragama Islam, akan tetapi ketika ajaran Islam akan diamalkan dengan cara membatasi pornografi dan mengumbar aurat, mereka malah menentang dengan berbagai dalih jahiliyah modern.
    Ketika kian tingginya kesadaran umat untuk mengamalkan Islam secara konsekuen, mereka malah mensinyalirnya sebagai gerakan fundamentalis. Tatkala wanita-wanita muslimah dengan konsisten dan konsekuen tampil dengan busana rahmah mereka, para jahiliyah modern di Indonesia yang mengaku beragama Islam pula, malah mencibir dengan berbagai dalih. Parahnya lagi, mereka justru menciptakan mode-mode tandingan yang tampil layaknya busana muslimah, padahal isinya adalah pakaian jahiliyah.

    Di sisi lain, umat Islam di Indonesia dan dunia cenderung terpecah belah. Mereka lebih mendahulukan kepentingan partai, kelompok, sekte, organisasi dan aliran ketimbang kepentingan umat. Mereka berdalih demi kepentingan Islam, tetapi panji-panji yang dikibarkan tinggi-tinggi bulanlah panji Islam, tetapi panji egoisme kelompok dengan mencibir dan meremehkan kelompok lain. Dalam kondisi umat yang tercerai berai seperti itu, para penentang ajaran Islam dan pembenci tegaknya kebenaran agama Islam, justru memanfaatkannya untuk kepentingan mereka pula. Jangan heran, kalau beberapa waktu belakangan tidak sedikit mereka yang mengaku beragama Islam, tetapi dalam kehidupannya justru memperjuangkan kepentingan Yahudi, orientalis dan para pengampu jahiliyah modern.

    Kini kita berada di bulan Syawal, marilah kita tingkatkan iman dan taqwa. Marilah kita perkuat persaudaraan dan kekompakan. Agama Islam tidak akan musnah dari muka bumi ini, akan tetapi tidaki ada yang bisa menjamin, Islam akan langgeng di Indonesia. Oleh karena itu, waspadalah terhadap musuh-musuh Allah seraya terus meningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya

0 komentar:

Posting Komentar

 

be an exsclusif Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2008